Jumat, 28 November 2008
Robekan Isi Hatiku
terpuruk oleh suasana yang memburuk...
yang telah pergi dan takkan kembali terkenang...
tadinya dirikuu matii seperti pohon tanpa akar...
yang matii...
dan
terkapar...
dia datang membawa cahaya....
dia membuka mata hatikuuu yang tertutup...
terima kasih ...
kamu berarti bgt bwt akuu...
thx bwt smuanya...
i always love you..
i hope until the end...
bwt ayahkuu...
smoga ayah tenang di sana... dan akuu bkal bangkit biar bisa banggain ayah...
bwt cintakuu...
makasih atas cintanya...
dan support km slama nee yg udah bukain hati akuu biar bisa bangkit...
LOVE YOU BODOH...
171107
Jadikan Ramadhanmu Berarti
Sebulan penuh umat Islam bagai ulat dalam kepompong Ramadhan. Diharapkan di akhir Ramadhan kondisi rohani mereka secantik kupu-kupu. Jika memang kita bias melewati bulan penuh hikmah itu dengan penuh ikhlas dan penuh ketabahan. Dimana kita bias menahan semua nafsu amarah, makan, dan minum.
Amal-amal apa saja yang bisa kita lakukan di bulan Ramadhan agar kita bisa memperoleh derajat takwa?
1. Berpuasa
Amal yang utama di bulan Ramadhan tentu saja berpuasa. Hal ini diperintahkan Allah swt. Karena itu, agar puasa kita tidak sia-sia, perdalamlah wawasan kita tentang puasa yang benar dengan mengetahui dan menjaga rambu-rambunya. Sebab, puasa bukan sekadar tidak makan dan tidak minum. Tapi, ada rambu-rambu yang harus ditaati. Jangan pernah tidak berpuasa sehari pun tanpa alasan yang dibenarkan syariat. Meninggalkan puasa tanpa uzur adalah dosa besar dan tidak bisa ditebus meskipun orang itu berpuasa sepanjang masa
2. Membaca Al-Qur’an
Al-Qur’an diturunkan perama kali di bulan Ramadhan. Maka tak heran jika Rasulullah saw. lebih sering dan lebih banyak membaca Al-Qur’an di bulan Ramadhan dibandingkan di bulan-bulan lain. Maka, buatlah target. Jika di bulan-bulan lain kita khatam membaca Al-Qur’an dalam sebulan, maka di bulan Ramadhan kita bisa memasang target dua kali khatam. Lebih baik lagi jika ditambah dengan menghafal satu juz atau surat tertentu. Ini bisa dijadikan program unggulan bersama keluarga
3. Memberikan makanan
Amal Ramadhan yang juga dianjurkan Rasulullah saw. adalah memberikan santapan berbuka puasa kepada orang-orang yang berpuasa. “Barangsiapa memberi makanan berbuka kepada orang-orang yang berpuasa, maka ia mendapat pahala senilai pahala orang yang berpuasa itu tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa tersebut.” (HR. Turmudzi dan An-Nasa’i)
Sebenarnya memberi makan untuk orang berbuka hanyalah salah satu contoh bentuk kedermawanan yang ingin ditumbuhkan kepada kita. Masih banyak bentuk sedekah yang bisa kita lakukan jika kita punya kelebihan rezeki. Peduli dan sigap menolong orang lain adalah sifat yang ingin dilatih dari orang yang berpuasa.
4. Perhatikan kesehatan
Berpuasa adalah ibadah mahdhah. Tapi orang yang berpuasa juga sebenarnya adalah orang yang peduli dengan kesehatan. Makanya Rasulullah saw. berkata, “Berpuasalah kamu, maka kamu akan sehat.” Tak heran jika selama berpuasa Rasulullah saw. tetap memperhatikan kesehatan giginya dengan bersiwak, berobat dengan berbekam, dan memperhatikan penampilan, termasuk tidak berwajah cemberut.
5. Jaga keharmonisan keluarga
Puasa adalah ibadah yang khusus untuk Allah swt. Tapi, punya efek yang luas. Termasuk dalam mengharmoniskan hubungan keluarga. Jadi, berpuasa bukan berarti menjauh dari istri karena taqarrub kepada Allah sepanjang malam. Bukan juga tiada hari tanpa i’tikaf. Rasulullah saw. berpuasa, tapi juga memenuhi hak-hak keluarganya.
Dalam praktik keseharian, hanya di bulan Ramadhan kita bisa makan bersama secara komplit sekeluarga, baik ketika berbuka atau sahur. Di bulan lain hal ini sulit dilakukan. Keharmonisan keluarga juga bisa kita dapatkan dari shalat berjamaah dan tadarrus bersama.
6. Berdakwah
Selama Ramadhan kita punya kesempatan berdakwah yang luas. Karena, siapapun di bulan itu kondisi rohaninya sedang baik sehingga siap menerima nasihat. Jadi, jangan sia-siakan kesempatan ini..
Jika mampu, jadilah pembicara di kultum ba’da sholat zhuhur, ashar, dan subuh di musholah atau masjid. Bisa juga menjadi penceramah di waktu tarawih. Jika tidak bisa berceramah, buat tulisan. Sebarkan ke orang-orang yang Anda temui. Jika tidak bisa, bisa mengambil artikel-artikel dari majalah, fotocopy, lalu sebarkan. Insya Allah, berkah.
Ini sebenarnya hanyalah langkah awal bagi kerja yang lebih serius lagi. Dengan melakukan hal-hal sederhana seperti di atas, sesungguhnya Anda sedang melatih diri untuk menjadi sosok yang bermanfaat bagi orang lain. Kata Rasulullah saw., mukmin yang baik adalah yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain.
7. Shalat Tarawih
Ibadah sunnah yang khas di bulan Ramadhan adalah shalat tarawih . Rasulullah saw., karena khawatir akan dianggap menjadi shalat wajib, melaksanakan shalat tarawih berjamaah bersama para sahabat tidak sepanjang Ramadhan. Ada yang meriwayatkan hanya tiga hari. Saat itu Rasulullah saw. melakukannya secara berjamaah sebanyak 11 rakaat dengan bacaan surat-surat yang panjang. Tapi, di saat kekhawatiran akan diwajibakannya shalat tarawih sudah tidak ada lagi, Umar bi Khattab menyebutkan jumlah rakaat shalat tarawih adalah 21 atau 23 rakaat (HR. Abdur Razzaq dan baihaqi).
Ibnu hajar Al-Asqalani Asy-Syafi’i berkata, “Beberapa riwayat yang sampai kepada kita tentang jumlah rakaat shalat tarawih menyiratkan ragam shalat sesuai dengan keadaan dan kemampuan masing-masing. Kadang ia mampu melaksanakan shalat 11 rakaat, kadang 21, dan terkadang 23 rakaat, tergantung semangat dan antusiasmenya masing-masing. Dahulu mereka shalat 11 rakaat dengan bacaan yang panjang sehingga mereka bertelekan dengan tongkat penyangga, sedangkan mereka shalat 21 atau 23 rakaat, mereka membaca bacaan-bacaan yang pendek dengan tetap memperhatikan masalah thuma’ninah sehingga tidak membuat mereka sulit.”
Jadi, silakan Anda qiyamul ramadhan sesuai dengan kadar kemampuan dan antusiasme Anda.
8. I’tikaf
Inilah amaliyah ramadhan yang selalu dilakukan Rasulullah saw. I’tikaf adalah berdiam diri di masjid dengan niat beribada kepada Allah swt. Abu Sa’id Al-khudri meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. pernah beri’tikaf pada awal Ramadhan, pertengahan Ramadhan, dan paling sering di 10 hari terakhir bulan Ramadhan. Sayangnya, ibadah ini dianggap berat oleh kebanyakan orang Islam, jadi sedikit yang mengamalkannya. Hal ini dikomentari oleh Imam Az-Zuhri, “Aneh benar keadaan orang Islam, mereka meninggalkan i’tikaf padahal Rasulullah tidak pernah meninggalkannya sejak beliau datang ke Madinah sampai beliau wafat.”
Mudah-mudahan Anda bukan dari golongan yang kebanyakan itu.
9. Lailatul Qadar
Ada bulan Ramadhan ada satu malam yang istimewa: lailatul qadar, malam yang penuh berkah. Malam itu nilainya sama dengan seribu bulan. Rasulullah saw. amat menjaga-jaga untuk bida meraih lailatul qadar. Maka, Beliau menyuruh kita mencarinya di malam-malam ganjil pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan. Kenapa? Karena, “Barangsiapa yang shalat pada malam lailatul qadar berdasarkan iman dan ihtissab, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” Begitu kata Rasulullah saw. yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim. Bahkan, untuk mendapatkan malam penuh berkah itu, Rasulullah saw. mengajarkan kita sebuah doa, “Allahumma innaka ‘afuwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘annii.” Ya Allah, Engkaulah Pemilik Ampunan dan Engkaulah Maha Pemberi Ampun. Ampunilah aku.
10. Umrah
Jika Anda punya rezeki cukup, pergilah umrah di bulan Ramadhan. Karena, pahalanya akan berlipat-lipat. Rasulullah saw. berkata kepada Ummu Sinan, seorang wanita Anshar, agar apabila datang bulan Ramadhan, hendaklah ia melakukan umrah, karena nilainya setara denagn haji bersama Rasulullah saw. (HR. Bukhari dan Muslim)
11. Zakat Fitrah
Zakat fitrah wajib dibayarkan sebelum hari Ramadhan berakhir oleh umat Islam, baik lelaki-perempuan, dewasa maupun anak-anak. Tujuannya untuk mensucikan orang yang melaksanakan puasa dan untuk membantu fakir miskin. Karena kita tahu, bahwa 2.5% dari harata yang kita miliki adalah hak bagi orang orang yang membutuhkan. Jadi, kita tidak boleh memhabiskannya sendirian tanpa memikirkan apakah semua yang kita dapatkan merupakan sepenuhnya hak kita.
12. Perbanyaklah Taubat
Selama bulan Ramadhan Allah swt. membukakan pintu ampunan bagi hamba-hambanya dan setiap malam bulan Ramadhan Allah membebaskan banyak hambaNya dari api neraka. Karena itu, bulan Ramadhan adalah kesempatan emas bagi kita untuk bertaubat kembali ke fitrah kita.
Jadi, mari kita berlomba lomba untuk menabung pahala pada saat bulan ramadhan yang hanya 1 tahun sekali. Lagi pula, kita belum tentu bias merasakan ramadhan tahun depan. Kita harus menghadapi bulan penuh hikmah tersebut dengan penuh keseriusan.
Senin, 24 November 2008
Ketika Aku Menjadi Guru
Matahari mengetuk jendela kamar Nia. Mendesak ingin masuk, mencari celah diantara tirai jendelanya.
"RIIIINGGG....!!!!!" suara jam beker berbentuk yokoh kartun kesukaan Nia yang merupakanpenyuka warna kuning, memaksa Nia keluar dari mimpinya dan membuat Nia terusir dari mimpi indahnya. Gadis cantik itu dengan malas mematikan jam bekernya itu dan duduk di tepi kasurnya. Dia memandang ke arah jendela. Matahari sudah ingin masuk ke kamarnya. Lalu, dia perlahan beranjak ke jendela kamarnya itu. Dan dia membuka lebar lebar jendelanya, akhirnya Sinar matahari berebut masuk menerpa hangat wajah Nia pagi ini. Dia hirup udara segar pagi ini dan berkata.
"Selamat Pagi Dunia!!!" kata Nia pada Langit. Menurutnya, dia setiap pagi harus menyapa dunia yang sudah rela menjadi tempay dia berpijak selama hampir 18 tahun ini. Dan dia pun teringat akan janjinya bersama ke 3 sahabatnya di sekolah.padahal dia sudah tidak akan belajar lagi, karena 1 minggu lagi di akan mengetahui apa dia lulus atau tidak setelah menempuh pembelejaran 3 tahun di SMA Budi Utama dan juga menempuh 3 hari ujian yang di langsungkan serentak di Negeri ini. Dia melangkahkan kakinya ke wc kamarnya untuk mandi dan bersiap siap untuk menghadapi hari ini.
***
"Pagi Ma.... Pa...." sapa Nia pagi ini pada Mama dan Papanya yang sedang sarapan di meja makan. Dia memandangi foto keluarganya, dia seperti kehilangan seseorang yang kini sangat di rindukannya.
"kakak kamu bulan depan pulang sayang..." sahut Mama Nia yang sepertinya tahu arti tatapan Nia pada foto keluarga itu. Dengan wajah terkejut Nia langsung berteriak.
"Benar Ma?? Kak Tio bakal pulang??? wah... aku seneng banget Ma..." teriak Nia. Kedua orang tuanya hanya tersenyum saja melihat anak bungsunya itu bertingkah. Langsung saja Nia duduk di kursi makannya mengambil roti bakar bagiannya dan mengoleskan selai coklat di atasnya.
"oya Ma... senin besok aku pengumuman kelulusan... Mama Papa bisa dateng
"mmm... mama sih bisa aja sayang... kalo papa?" tanya Mama Nia pada suaminya.
"sebentar ma....." sahut papa Nia sambil membuka list jadwal kesibukan papanya di Hpnya.
"mmmmm.... iya sayang.. papa juga bisahadir ko... hari senin
"Berarti sebentar lagi kamu bakal kuliah ya? Nia, mama pingin kamu jadi pimpinan di butik mama yang di
"Nia, kamu kenapa sayang??" tanya mamanya dengan cemas.
" mmm... gak ko ma... aku gak apa apa... tapi Nia
"Kuliah? gak apa apa sayang... sambil kuliah juga no problem ko... kamu tenang aja yah..." sahut mamanya yang membuat Nia keki. Sebetulnya tidak menginginkan posisi itu.. dia ingin menjadi seorang guru. Dia sudah mengira hal ini akan terjadi.
"sayang... mama tuwh udah ngasih kepercayaan mama buat kamu... masa kamu tega lihat mama tiap hari mama harus bulak balik
"ma... sebenernya Nia pingin jadi guru..." sahut Nia perlahan.
“apa guru? aduuh sayang... gimana masa depan kamu nanti? jadi guru itu belumbisa menjamin masa depan kamu bahagia sayang... coba kamu lihat guru jaman sekarang... udah bikin banyak ulah... pemerkosaan, penipuan, atau apalah... mama gak mau kamu kayak gitu... mau ikutan gak bener kamu?" kata mama dengan panjang lebar. Nia tahu, jika dia melawan lagi maka akan terjadi pertengkaran kecil. Jadi Nia lebih baik menyudah sarapannya dan mengambil kunci mobil pribadinya lalu ijin ke kedua orang tuanya.
"Ma, Pa, Nia berangkat dulu ya, mau ngumpul ama anak anak...”
***
Seperti itu lah kehidupan Nia dalam1minggu ini. Dia selalu di bujuk untuk menuruti keinginan mamanya.seolah olah mamanya ingin menentukan arah hidup Nia. Sementara itu, tanpa pengetahuan kedua orang tuanya, Nia tela memndaftarkandiri ke Universitas ternama di daerah
***
Seminggu penuh kecemasan akhirnya berakhir. Semua orang tua murid ada di ruang aula SMA Budi Utama. Amplop berisi pengumuman kelulusan sudah ada di tangan setiap orang tua. Tetapi, semua murid di biarkan menunggu di lapangan basket sekolah itu. Semua siswatampak cemas menunggu seperti apa raut wajah yang akan keluar pada orang tua mereka masing masing. Sama seperti yang lain Nia bersama ke 3 temannya menunggu dengan begitu cemas. Mario, Teddy, dan Sania pun terlihat sangat tegang.
“Mmm… Ni, lo mau di lanjutin kemana nee?” Tanya Teddy mencairkan suasana yang begitu tegang ini. Awalnya Nia tersenyum, tetapi dia langsung tertunduk lemas.
“Lo kenapa Ni? Cerita donk ama kita kita...” sahut Mario simpati pada Nia.
“gini… gw pingin banget jadi guru… pingiiin banget… guru itu
“trus kenapa? Tujuan lo aja udah mulia.. apa lagi?” Tanya Sania dengan rasa penasaran yang tingggi.
“itu dia… ortu gw gak ngijinin gw buat jadi guru… gw malah di suruh jadi pimpinan butuk nyokap gw di
“bukannya lo udah daftar truz pilih jurusan pendidikan?” Tanya Teddy.
“mmm… sebenernya gw gak ngomong dulu ama ortu gw… soalnya , pasti gw gak boleh masuk jurusan pendidikan..” jawab Nia dengan lesu.
“huufh… gimana lagi? Jalanin aja dua duanya…” usul Mario. Semua sahabatnya mengangguk setuju.
“udah… tuh ortu kita dah pada keluar… mending kita cari ortu kita masing masing…” usul Teddy. Semuanya langsung berpencar dan mencari orang tua mereka diantara ratusan orang yang berada di lapangan ini. Akhirnya Nia bertemu dengan kedua orang tuanya yang sudah terlihat wajah bahagianya.
“Nia… selamet… kamu lulus sayang… nilai kamu juga memuaskan… “sahut mama Nia dalam pelukan hangat seorang ibu.
“selamet ya sayang… kamu membuat kami bangga..” puji papanya.
“mm…. Pa, Ma,, Nia mau jujur soal sesuatu ma… pa…”sahut Nia. Papa dan Mamanya saling berpandangan.
“sebenernya Nia udah di terima samasalah satu universitas di
“bagus donk sayang… kamu emang the best deh…” sahut mamanya.
“mm… truz .. Nia ngambil jurusan pendidikan,,”
“apa? Pendidikan?” sontak mamanya terkaget dan saling berpandangan dan saling terkejut.
“ma, pa… tekad aku untuk menjadi seorang guru udah bulet…aku pingin jadi orang yang bener-bener ada manfaatnya buat orang laen…plis ya pa… ma…” mohon Nia pada kedua orang tuanya. Kedua orang tuanya salig berpandangan tersenyum.
“ya udah sayang… kalo itu emang mau kamu… mama dan papa bangga punya anak seperti kamu… tapi kamu tetep harus memimpin batik mama ya…”sahut kedua orang tuanya.
“beneran ma?pa? makasih banget…. Pokoknya ketika aku jadi guru nanti,aku bakal menjadi seorang guru yang benar-benar guru…”